Belajar Merancang Eksperimen melalui Kompetisi

Laboratorium Mind, Brain, and Behaviour (MBB) menggelar sebuah ajang kompetisi yang cukup unik dan menarik. Kompetisi tersebut menggunakan topik penelitian berbasis pendekatan eksperimen sebagai bahan yang dikompetisikan. Lab MBB menyelenggarakan ajang ini khusus untuk kelompok-kelompok yang tergabung dalam program internship laboratorium. Peserta program internship diharapkan menjadi semakin terpicu untuk mendalami materi psikologi, khususnya psikologi eksperimen, melalui ajang kompetisi ini.

Mengenai persiapan, kompetisi ini sudah didesain mulai dari pertemuan pertama program internship, disampaikan oleh Galang Lufityanto, M.Psi, PhD – yang juga menjadi motor penggerak Laboratorium MBB, bahwa masing-masing kelompok wajib untuk membuat rancangan penelitian dengan basis pendekatan eksperimen. Beliau menambahkan, presentasi rancangan tersebut akan dilaksanakan pada pertemuan kelima, yakni tanggal 30 November 2018.

Pada pukul 13.00 WIB, 6 kelompok mempresentasikan penelitiannya di laboratorium eksperimen (30/11). Acara dibuka dengan materi tentang confounding variables oleh Prof. Thomas Dicky Hastarjo yang juga menjabat sebagai ketua Laboratorium MBB. Setelah itu, tiap kelompok mempresentasikan rancangan penelitiannya. Masing-masing kelompok diberi waktu 10 menit untuk presentasi, dan 5 menit untuk tanya jawab. Presentasi dinilai oleh dewan juri Prof. Thomas Dicky dan Isran Kamal, S. Psi. untuk dipilih yang terbaik dan akan mendapatkan hadiah berupa pendanaan penelitian.

Kamal, salah satu juri mengaku puas dengan presentasi yang ditampilkan. “Ada kelompok yang sudah secara kreatif menyampaikan penelitiannya,” ungkap Kamal. Ia berharap agar para intern memiliki dedikasi yang tinggi sebagai peneliti. “Harapannya, mereka dapat menikmati setiap proses dalam penelitian, dan menjadi peneliti yang berdedikasi,” tambahnya.

Kompetisi ini diadakan guna meningkatkan jiwa kompetitif intern. “Agar tumbuh jiwa peneliti yang tangguh dan kompetitif,” ungkap Satrio, asisten Laboratorium MBB. Ke depan, penelitian mereka akan direalisasikan. Bagi yang juara, akan mendapatkan pendanaan. Untuk yang lainnya, mendanai secara mandiri. Dari proses yang berjalan, pengajaran adalah poin penting yang harus dievaluasi. Menurut Satrio, jadwal kuliah intern yang berbeda serta jadwal pemateri yang padat, membuat proses pengajaran tidak berjalan optimal. “Kadang materinya harus lompat, sehingga intern kebingungan,” tutup Satrio.